NEW JURNALIS - Sebagai seorang pemimpin, seseorang harus memiliki kesiapan untuk menerima kritik yang membangun dan konstruktif, dan menggunakan kritik tersebut untuk memperbaiki kinerja dan keputusan yang diambil.
Tidak adil jika seorang pemimpin menggunakan kekuasaannya atau aparat penegak hukum untuk menekan pengkritiknya. Hal ini dapat dianggap sebagai tindakan intimidasi atau pelecehan kebebasan berekspresi yang merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh banyak undang-undang dan konstitusi di seluruh dunia.
Sebaliknya, seorang pemimpin harus mendorong pengkritiknya untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang masalah yang ada, dan berusaha untuk menemukan solusi bersama. Dalam lingkungan yang terbuka dan inklusif, pengkritik dapat membantu pemimpin untuk memperbaiki keputusan dan kebijakan mereka sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik bagi masyarakat.
Kejadian di Lampung harus jadi cerminan bahwa pemimpin yang baik itu perlu dilihat dari banyak sisi, silakan sahabat Gerakan Satu Ibu Pertiwi terus memantau kasus ini, supaya tidak ada lagi pemimpin yang arogan. Bersyukur bapak #Menkopolkam Mahfud MD memantau kasus ini. .
--Penulis Tio--
#GSIPCommunity
No comments:
Post a Comment