Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Nasehat dari Imam Ahmad, kepada seseorang yang menurut saya penting untuk kita sedih suatu ketika ada orang datang kepada Imam Ahmad minta diberi nasehat, imam Ahmad memberi nasehat begini, jadi Imam Ahmad tidak memberi teori macem-macem Imam Ahmad hanya mengulang menegaskan dia Keyakinan orang ini selama ini sebenarnya ini juga kepada kita menyinggung kita selama ini karena kadang-kadang kita itu ngerti semua teori tentang kebaikan hanya saja kita tidak pernah mau dan tidak pernah menyempatkan diri untuk menjalankannya merenungkannya dan lain, sebagainya, maka Imam Ahmad isi nasehatnya begini, pada orang ini jika Allah Azza wajalla menanggung Rizky maka Mengapa engkau kuatir?
Jika ganti dari Allah itu benar, maka Mengapa engkau bahil? Hai jika surga itu benar adanya Mengapa engkau bersantai? Jika neraka itu benar adanya Mengapa engkau bermaksiat? Jika pertanyaan mungkar dan Nakir itu benar adanya, Mengapa engkau senang dengan kehidupan dunia? Jika dunia itu fana Mengapa engkau merasa tenang? Jika hisab itu benar Mengapa engkau banyak mengumpulkan harta? bukannya mengumpulkan amal? dan Jika segala sesuatu itu sudah ditakdirkan oleh Allah Azza wajalla Mengapa engkau takut?
Nah ini nasehat sekaligus sindiran kepada kita, yang disampaikan oleh Imam Ahmad ini kan semua hanya sebenarnya kita sudah tahu, kita sudah mengerti hanya saja kita tidak pernah secara serius menghidupkan pengetahuan dan keyakinan itu dalam keseharian kita, kita ngerti kok kalau Rezeki itu sudah ditanggung oleh Allah, tapi coba berapa kali kita kuatir berapa kali kita takut tentang Rizky? kalau ditanya orang Rizky itu kan sudah dibagi toh? jawaban Nikita mesti Iya Allahlah yang menetapkan Rizky setiap makhlukNya jangankan manusia, hewan pun apapun makhlukNya Allah semuanya sudah ada jatah Rizki, katanya Imam Ahmad lah kok engkau kuatir? kalau sudah yakin,
Ya Allah yang menanggung Rizky seharusnya engkau tenang!! bekerja semaksimal mungkin sesuai bidangnya masing-masing, apapun hasilnya apapun rizqinya diterima berarti itu jatahnya, apapun yang kita lakukan yang sudah itu jatahnya, karena rezeki sudah ditanggung oleh Allah, lo kalau begitu kalau kita ndak bekerja juga rezeki akan datang pak. Mungkin tapi ketika kita tidak bekerja tidak melakukan apa-apa ada yang kita langgar sunatullah dan perintahnya Allah juga tuntunan Rasulullah untuk bekerja bahkan betul, daripada engkau minta-minta ambil kapak dari rumahmu untuk motong kayu depan berarti bekerja itu sesuatu yang wajib ndak boleh kita diam saja, jadi seakan2 hal yang berbeda kerja dengan Rizki kalau Rizky sudah ditanggung Allah. Kalau kerja itu kewajiban kita, Jadi jalankan kerja sebaik mungkin setelah itu Rizki dari Allah akan datang ke
Yang kedua jika ganti dari Allah itu benar? maka Mengapa engkau Bachir? ini sindiran juga buat kita Alquran itu secara tegas menyatakan barangsiapa berinfaq barangsiapa bershodaqoh, Allah akan memberinya membalasnya dengan berkali lipat dan kita sebenarnya juga percaya logika ini. Tapi mengapa kok kita masih Bachir masih Eman untuk berbagi, masih pelit, masih perhitungan kalau ingin memberi atau membantu seseorang. Katanya apapun yang kita berikan Kita yakin akan diganti oleh Allah tapi kok kelakuan kita sehari-hari ndak menunjukkan itu.
Ini disindir oleh Imam Ahmad. Jika ganti dari Allah itu benar? Mengapa engkau Bachir? kemudian Pertanyaan selanjutnya dan nasehat selanjutnya dari Imam Ahmad jika surga itu benar adanya Mengapa engkau bersantai? kita Yakin surga adalah hak sebagaimana neraka juga juga Hak lah kok kita santai kok kita tidak semangat beribadah? kok kita tidak semangat ingin dekat pada Allah? masih bisa kita bersantai dengan keyakinan bahwa besok ada surga, jika neraka itu benar adanya Mengapa engkau bermaksiat? masih bisa kita melakukan maksiat.
Padahal kita Yakin neraka itu hak ada, berarti pengetahuan kita tentang surga tentang neraka tidak hidup ini dia berhenti hanya sebagai pengetahuan, kemudian jika pertanyaan munkar dan Nakir itu benar adanya? Mengapa engkau senang dan kehidupan ini? ini berarti tentang alam barzah yang disitu kita diintrogasi ditanya tentang kehidupan kita harusnya kita tidak lagi jatuh cinta dengan dunia begitu sadar bahwa dunia ini hanya sementara saja
Nanti segala kelakuan kita di muka bumi akan ditanyakan Agan dihisap akan dibalas jika dunia itu fana Mengapa engkau tenang? jika hisab itu benar Mengapa engkau banyak mengumpulkan harta saja? Kok tidak memperbanyak amal? dan Jika segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah mengapa engkau takut semuanya sudah ada garisnya, sudah ada ketetapan ada ketentuannya dari Allah. baik jadi ini sebenarnya nasehat-nasehat yang isinya sindiran kepada kita.
Kita ini orang beriman yang percaya kepada apapun yang tadi disebutkan dalam nasehatnya Imam Ahmad, kita percaya Allah menanggung Rizky kita percaya Allah akan mengganti saat kita berbagi kita percaya surga neraka di alam barzah mungkar Nakir kefanaan dunia perhitungan amal termasuk juga takdir dari Allah, tapi mengapa hidup kita keseharian kita, tidak mencerminkan semua itu? hidup kita penuh dengan kecemasan hidup kita ada bermacam-macam ketakutan hidup kita tidak serius untuk memperbanyak amal demi kehidupan yang lebih Hakiki.
Ini nasehat keras dari Imam Ahmad kepada kita. Baik saya tambah satu lagi nasehat dari Imam Ahmad tentang takdir atau ketetapan Allah agar rumus seperti ini dari Imam Ahmad. Jika engkau ingin agar Allah memberikan apa yang engkau sukai? maka gigih lah dalam mengerjakan apapun yang, Allah sukai Jadi pesan untuk kita yogs level kita akan memang masih disini dan Imam Ahmad ngerti sekali seperti apa kita ini maka tips dari Imam Ahmad Kalau engkau ingin agar Allah mengabulkan keinginanmu? memberikan apa yang engkau sukai sebaliknya engkau pun harus serius gigih mengerjakan apa yang Allah sukai.
Apa sih yang Allah sukai Insyaallah kita sudah tahu, mendekat padanya berdoa padanya menjalankan perintahnya semampu semaksimal yang kita bisa, kita persembahkan hidup ini untuk Allah maka sebaliknya Allah akan mempersembahkan kasih sayangnya yang tidak terbatas untuk kita . Allah akan memberikan tidak saja hal-hal yang kita sukai, tapi juga segala hal yang baik manfaat dan barokah untuk hidup kita, keinginan-keinginan kita itu kan tidak selalu positif dan diwarnai hawa nafsu kadang-kadang kita juga menginginkan sesuatu yang menurut kita baik.
Tapi dibalik itu tersembunyi bahaya-bahaya untuk hidup kita baik didunia maupun diakherat nah Insyaallah tapi, kalau jalan untuk mewujudkan keinginan-keinginan itu, dengan cara menjalankan apa yang diinginkan dan diridhoi oleh Allah? Insya Allah yang diberikan oleh Allah tidak sekedar mewujudkan apa yang kita inginkan, tapi memberikan jauh yang lebih baik dari itu mungkin kita inginnya 10 Allah memberikan,atau AllAh tidak memberikan yang 10 itu karena Allah tahu yang 10 ini efeknya akan merusak dalam hidup kita Allah menggantinya dengan 10 yang lain 12 yang lain yang jauh lebih bermanfaat dan barokah untuk hidup kita.
Jadi kita tidak bergantung pada amal kita pada harapan kita tapi kita pasrahkan semua pada Allah kita mohon agar keinginan kita terkabul terpenuhi dengan jalan menjalankan apa yang diinginkan oleh Allah dan menjauhi apa yang tidak disukai oleh Allah, ini maksud dari wasiat Imam Ahmad yang terakhir ini Oke Baik saya akhir sekian kurang lebihnya mohon maaf wallahulmuwafiq wallahualam bishowab wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment