Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Sejarah Kustur Populer Di Kalangan Islam Jamaah

| Editor: Margo Utomo | 04 May 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:21:44Z


NEW JURNALIS - Custur, sosok nama yg populer, juga sering dijadikan sebutan bagi orang yg ngustur ( sebutan bagi orang yg meninggikan derajatnya ) dalam jamaah Lalu apa itu custur Terjadi Antara thn. 1918 - 1929, sebuah persahabatan yg kuat antara 4 orang ( 4 serangkai ), yaitu:

1 . MADKHAL / madigol / Kh.nurhasan Al Ubaidah Lubis.
2 . JAMAT.
3 . SABIRAN.
4 . CUSTUR.

Keempatnya semua berasal dari Kediri.beliau ini adalah sahabat karib sekaligus teman h.nurhasan sa'at mondok di beberapa pondok  pesanteren Sa'at berpindah pondokan pun mereka ber empat selalu bersama Dari ke4 orang, tersebut, masing mempunyai kelebihan Yaitu :

1.KH.NURHASAN /MADKHAL / madegol ,(namajulukan teman sa'at di pondok). Yg terkenal sa'at dipondok mempunyai ilmu, bisa goreng jagun pakai sarung .

2.JAMAT yg di kenal mempunyai kelebihan ilmu jiret Yaitu sebuah ilmu , sa'at seluruh badannya mulai atas sampai kaki , di ikat tali, lalu di gantung di pohon dalam posisi kepala di bawah, setelah di kasih kendangan tembang tangis ,tali yg mengikat kuat di tubuhnya langsung lepas ,badannya jatuh ketanah.

3.SABIRAN 
punya kelebihan banyak uang, Kana anak orang kaya, hingga Sabiran selalu ngebose di saat tiga orang temannya jajan, atau dalam kegiatan apapun, selalu Sabiran yg ngebosi. 

4.CUTUR.
mempunyai kelebihan ilmu, apabila badannya di sayat pisau hingga robek, maka hanya dgn meludah di telapak tangannya lalu di usapkan pada sayatan tubuhnya maka seketika itu luka sayatan di tubuhnya langsung ketutup kembali seperti semula.Dengan ilmu yg custur  miliki custur  sering memamerkan ilmunya agar di anggap orang yg custur ,Sedangkan masyarakat setempat menganggap custur  hanyalah orang biasa yg tak mempunyai kelebihan apa apa kecuali ilmu kesaktian .

Karna ambisinya agar di anggap orang yg poldewe , maka sering menunjukkan kesaktiannya di hadapan teman temanya, dgn menyuruh teman temannya untuk menyayat wajahnya pake silet ,
seperti cerita di atas ,setelah luka sayatan di usap pake tangan luka sayatan seketika itu  langsung kembali semula.Karna keseringan wajahnya di sayat ,hingga wajahnya terlihat jelek, akibat banyaknya bekas luka sayatan Di wajahnya . 

Suatu ketika di desanya ada acara pemilihan kepala desa , disitu custur ikut mendaftarkan diri menjadi kepala desa Setelah pendaftaran selesai , seperti biasa. Panitia mengundang seluruh pendaftar Calon kepala desa di balai desa.Saat panitia meng absen kehadiran para calon satu persatu, maka semua calon menjawab dgn jawaban yg baik dan sopan. 

Beda halnya dgn custur,saat di sebut namanya saat di apsen ,custur,pangilan sang panitia custur naik di atas kursi dgn bediri dan menjawab dgn sikap congkak, dalem . "bahasa Jawa" ( sayaaaa .)  dgn menolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri. agr semua yg hadir di balai desa bisa melihat dirinya ,dan mau menganggap bahwa dirinyalah yg paleng pantas jadi kepala desa, di samping sakti juga pemberani . 

Beda halnya dgn para hadirin ,dgn melihat kondisi si custur yg buruk rupa ,gak punya sopan santun gak pinter"amat. Hingga orang yg melihatnya merasa kasian ( gak mentolo nyawang). Dari cerita diatas itulah, asal muasal nama custur jadi sebutan bagi orang orang jamaah yg merasa dirinya poldewe. 

  • Jadi orang Kaya mita di hargai 
  • Jadi orang berpangkat minta di hormati
  • Di kasih dapukan dalam jamaah di hormati,marah dikit ngetokne keris dll.

Karakter seperti itulah yg biasa di sebut dlm jamaah ngustur bersifat merasa pol sendiri ,padahal biasa biasa aja .Yg berbeda hanya sebutanya 


Kebalikan dari sebutan MBAHMANAN.sebagai orang terpandang dan di hormati saat itu , mbahman merasa bahwa pengakuan Alloh pada dirinya lebih di perlukan dan di utamakan, karna ujungnya adalah ridho Alloh yg menjajikan surga apabila kita konsisten dlm menjalankan perintahnya .Hingga pangkat dan kehormatan beliau di kesampingkan,memilih menjadi jamaah biasa yg bisa TOAT Mudah mudahan kisah di atas bisa  menambah pemahaman  Mugo" Alloh pareng barokah.



No comments: