Kiri Pembaca Acara Matra, Tengah KP. Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro, DPW MATRA Jawa Timur - Kiri KPP Ferryal Utama, dewan pendiri MATRA pusa |
Banyuwangi, New Jurnalis Jatim – Pada Hari Masyarakat Adat Internasional yang diperingati pada tanggal 9 Agustus di tempatkan Villa Kemarang, dari DPD Banyuwangi menghadirkan pengurus inti dan remaja - remaja MATRA dan juga Ibu-ibu MATRA Berpartisipasi dalam rangka memperingati hari masyarakat adat se dunia seperti kita saksikan saat ini
"Bagi kami khususnya DPD MATRA Banyuwangi akan jadikan sebagai payung, sebagai wadah dari semua adat tradisi budaya yang ada di bumi Desa Taman suruh / Glagah, Kab Banyuwangi ini. Agar supaya semua bersinergi mampu merajuk harmoni demi budi pertiwi yang tercinta, yaitu Kabupaten Banyuwangi, juga serta ikut menjaga ke berlangsungan kedaulatan dan jaminan adanya Pancasila dan Negara Republik Indonesia" Ketua DPD MATRA Banyuwangi.
Kiri DPD MATRA Banyuwangi. Kapolsek Taman suruh / Glagah Serta Pengurus lainya dalam rangka sarasean MATRA dalam pemperingati Hari Adat Budaya Sedunia |
Pada malam jam 19.55 sarasehan nilai luhur, generasi muda ikut berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pelestarian budaya dan adat istiadat asli Jawa Timur, memiliki potensi kebudayaan yang harus dilindungi dan dilestarikan bersama-sama. Tugas melindungi budaya warisan leluhur bukan hanya kewajiban para tokoh masyarakat adat, namun harus didukung oleh seluruh masyarakat di sekitarnya. Sehingga, ini menjadi kewajiban kita bersama," Ungkapnya KP. Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro
Pada masa sekarang masyarakat penting melestarikan adat istiadat dan budaya. Sebab, kemajuan teknologi pada zaman ini memberikan kajian - kajian khusus bagi generasi muda terhadap budaya Nusantara ini.
"Generasi muda perlu digerakkan untuk ikut melestarikan adat istiadat dan budaya. Sebagai upayanya yaitu dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah, napak tilas kebudayaan, tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing. Harapannya, nilai adat istiadat serta kebudayaan dapat terus terjaga dan lestari,” urainya.
Beragamnya suku yang ada di Jawa Timur disebut pengurus Matra sebagai kekayaan budaya payung hukum yang bisa menjadi potensi tersendiri. Potensi kebudayaan yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota.
DPD MATRA Mojokerto (Jonhsin), KPP Ferryal Utama, dewan pendiri MATRA pusat. |
Dengan potensi tersebut, MATRA soap memberi payung hukum khususnya regenerasi anak muda yang akan datang, jika seluruh anak muda yang mau bersama untuk melindungi dan melestarikan Tradisi Budaya, maka perekonomian Jatim pun bisa merasakan dampaknya. Jika potensi itu bisa kita jaga bersama, bahkan dikembangkan, maka akan memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat di sekitarnya, utamanya di sektor perekonomian.
Kepedulian MATRA dalam menjaga kelestarian budaya adat juga diharapkan sebagai upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Di momen hari Adat Budaya Sedunia, bulan Kemerdekaan, wujud nyata kebhinekaan harus terus diagungkan.
Poto Bersama Keluarga Besar MATRA ( Masyarakat Adat Nusantara ) |
Mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa kita khususnya Jawa yang telah menjadi panutan bangsa lain. Untuk itu, kembali dirinya mengajak masyarakat untuk menanamkan rasa kebhinekaan di dalam diri masing-masing guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Walaupun Jawa Timur terbagi atas berbagai Suku, bukan menjadi alasan untuk berjalan sendiri-sendiri. Sikap saling menghargai budaya satu dan lainnya perlu ditanamkan diri kita masing-masing," pungkasnya. DPC AKJII Mojokerto
No comments:
Post a Comment