NEW JURNALIS - Tari Bedoyo Putri Mojosakti menjadi bagian penting dalam event kreatif Majafest 2023. Sebanyak 509 penari berhasil mencatat rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penari perempuan terbanyak tersebut digelar di lapangan Kawiryan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabuoaten Mojokerto.
Selai diikuti penari dari 21 SMAN/SMKN se Kabupaten Mojokerto tersebut, turut juga tiga pimpinan daerah perempuan yakni Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati , Ketua DPRD Kabupaten Mohokerto Ayni Zuroh dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Sulvia Hapsari Triana.
Tari Bedoyo Putri Mojosakti adalah hasil Koreografer Erlis Yulia seorang guri sekolah asal Kabupaten Mojokerto. Tarian itu diangkat dari kisah putri kerajaan Majapahit. Tari Bedoyo Putri Mojosakti merupakan tarian baru di Kabupaten Mojokerto sehingga peserta butuh waktu untuk mempelajari
Filosofi Tarian Bedoyo Putri Mojosakti mengisahkan Putri Kerajaan Majapahit tidak perlu menggunakan kesaktian dan senjata namun cukup dengan mengandalkan cara berpikir yang maju untuk bisa membuat perubahan.
Perwakilan dari MURI, Sri Windawati mengapresiasi tari bedoyo putri mojosakti dengan melibatkan 509 penari. Atas prestasi yang spektakuler tersebut akan dicatat dan diabadikan di museum rekor dunia sebagai penari putri terbanyak. Suatu persembahan yang luar hiasa sengai wujud nyata dari Pemkab Mojokerto dalam bidang seni dan budaya sejarah daerah serta mengangkat potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupatrm Mojokerto.
”Semoga Kabupaten Mojokerto semakin dikenal dikancah nasional maupun dunia sehingga berdampak bagi pertumbuhan ekonomi seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto,”ucapnya.
Sebelumnya tarian bedoyo putri mojosakti didaftarkan di mesum Muri dengan jumlah peserta 506 peserta. Namun dalam catatan baru bertambah menjadi 509 penari. Ada tambahan tiga peserta dari 3 srikandi pimpinan daerah yakni Bupati Mojokerto Ketua DPRD dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto.
” Mewakili bapak Jaya Suprana, kami resmi mencatat tarian bedoyo putri mojosakti sebagai rekor dunia Indonesia sebagai rekor ke 11102 sebagai tarian putri dengan peserta terbanyak,” ucapnya.
Sementara dalam sambutanya Bupati Mojokerto Ikfna Fahmawati mengatakan, mengatakan tarian ini adalah upaya Pemkab Mojokerto untuk melestarikan budaya Kabupaten yang tidak pernah lepas dari peninggalan Kerajaan Majapahit.
Menurut Bupati, sebagai seorang pemimpin tidak melepaskan kodratnya sebagai seorang perempuan yang bertanggung jawab dalam rumah tangganya masing-masing biasa. “Sekali lagi mudah-mudahan ini menjadi berkah. Bagaimana Kabupaten Mojokerto sebagai pusat Kerajaan Majapahit kita bersama hal ini menggambarkan bagaimana budaya tidak lepas dari peninggalan Kerajaan Majapahit, ” papar bupati.
Bupati berharap pencatatan rekor MURI ini gaungya akan dikenal banyak pihak. Tidak lupa bupati mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dari pelajar, Forkopimda dan seluruh panitia sehingga acara ini terselenggara dengan baik hingga tercatat dalam rekor MURI.
” Untuk teman-teman insan pers semua kami ucapkan terimakasih, karena atas dukungan teman-teman semua sehingga bisa menyampaikan berita ini ke Mojokerto, Jawa Timur bahkan Indonesia bahwa di Kabupaten Mojokerto kita berupaya kita memecahkan rekor MURI tari Bedoyo Putri Mojosakti, “pungkasnya
No comments:
Post a Comment