NEW JURNALIS - Pesawaran - Dugaan Korupsi Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung pada Tahun 2022 dengan nilai proyek hampir 8 Miliar semakin kuat aroma nya setelah para aktivis anti korupsi yang tergabung dalam LSM TEGAR melakukan pengecekan langsung ke lapangan ( chek on the spot ) tepatnya di desa Kepahyang, Way Khilau, Kab.Pesawaran.
Ketika ditemui di rumah nya satu per satu, warga desa kepahyang mengaku sama sekali belum merasakan manfaat dari pemasangan Instalasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan belum genap satu tahun ini.
Bahkan hasil chek on the spot di lapangan pada hari Rabu (30/8/2023) kemrin banyak ditemukan alat meteran air ( Water Meter /WM ) yang sudah rusak , tidak berfungsi, dan pipa saluran yang air ke rumah warga putus. Padahal proyek yang baru dikerjakan ini baru genap setahun pada Desember 2023 nanti.
Masyarakat setempat sangat mengharapkan sekali melalui proyek SPAM ini kebutuhan air bersih layak minum dapat tercukupi terutama pada musim kemarau saat ini , namun sampai saat ini harapan mereka nihil.
Syahfurqon yang orangtuanya tinggal di desa Kubu Batu menceritakan bahwa selama ini masyarakat sehari-hari memanfaatkan air dari sungai dan mengandalkan pasokan air seadanya dari PDAM yang mengalir dalam sehari hanya 2 jam.
"Menurut informasi yang kami dapat bahwa yang melatarbelakangi adanya pengerjaan proyek SPAM yang senilai hampir 8 milyar rupiah ini adalah alih-alih dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mengentaskan gizi buruk (stunting)", ungkap Okta Resi selaku Ketua LSM TEGAR.
Warga masyarakat disini sangat mendukung upaya-upaya aktivis anti korupsi dari LSM TEGAR dalam meminta pertanggungjawaban stakeholder untuk pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih layak minum.
"Tentunya ini ungkapan protes dari masyarakat, karena selama ini masyarakat sangat mengharapkan sekali melalui program SPAM ini kebutuhan air minum mereka dapat terpenuhi, namun yang terjadi justru diduga karena ada oknum -oknum yang mengambil keuntungan dalam proyek ini , sehingga tega mengabaikan kesulitan masyarakat setempat yang membutuhkan air bersih layak minum",pungkas Okta.
No comments:
Post a Comment