NEW JURNALIS - Bandar Lampung, Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (DPC PERMAHI) Provinsi Lampung yang akan menggelar diskusi publik di gedung Semergo pada hari Minggu (24/10) akhirnya menunda pelaksanaannya karena ada pembatalan sepihak dari Pihak Pemda Kota Bandar Lampung.
Diskusi Publik yang sedianya akan digelar kemrin mengusung tema “NGOBROL BARENG LANGSUNG (NGOBRAS) PUTUSAN MK NOMOR 65/PUU-XXI/2023” itu akan menghadirkan narasumber dari beberapa tokoh seperti KAPOLDA LAMPUNG, Ketua IKADIN, Ketua BAWASLU, Ketua KPU, Ketua KNPI dan Anggota DPR RI dari Komisi III (bidang hukum).
Tujuan dari pada acara ini adalah untuk melihat pandangan dari beberapa tokoh terkait putusan MK NOMOR 65/PUU-XXI/2023 guna mengetahui arah dari putusan tersebut
Ketua DPC PERMAHI Tri Rahmadona atau akrab disapa "Bang Madun" menuturkan bahwa sejatinya pelaksanaan acara ini bertempat di Semergo satu paket dengan konsumsi nya semua atas permintaan dari Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana melalui staf protokolnya via telpon kepada saya, mengingat beliau yang berencana ingin membuka acara.
"Karena ada permintaan langsung maka kami tidak lagi meminta konfirmasi tertulis terkait penggunaan tempat kepada pihak Pemkot , tapi ternyata diluar dari pemikiran kami semuanya , kemudian sdr. Muhammad Fajar Sidiq dari pihak protokol konfirmasi membatalkan sepihak secara mendadak pada sabtu (23/10) malam minggunya sekira pukul 18.00 Wib dengan alasan ruangan akan dipakai besok untuk rapat" tutur Madun.
Menurut pantauan rekan-rekan Bang Madun mengatakan bahwa sampai dengan sore hari ruangan tersebut kosong , tidak ada acra rapat yang dimaksud.
"Keesokannya teman-teman panitia dan beberapa undangan sudah ada yang datang dilarang masuk dan rekan-rekan panitia disuruh bubar oleh penanggung jawab gedung bernama Bang ”. Ungkap Adjie selaku panitia pelaksana.
Ketika Madun Ketua DPC PERMAHI ditanya apakah acara ini akan tetap diselenggarakan di lain tempat, maka Madun menyatakan akan melanjutkan acara ini di zona yang netral.
"Kami sangat kecewa dengan Pihak Pemda Kota Bandar Lampung yang membatalkan sepihak dan mendadak ini adalah gaya arogan. Karena acara ini sudah kami persiapkan dari jauh hari, undangan sudah kami sebar dan banyak yang antusias untuk hadir pada acara ini, seperti dari pihak Polda Lampung yang sudah terkonfirmasi hadir" , ucap Adjie kembali.
Disinggung apakah mungkin ada kaitannya dengan kontestasi politik sehingga tempat acara dibatalkan , Madun mengatakan sangat mungkin ada bila dikaitkan .
"Sangat mungkin karena analisa dari para senior-senior kami juga begitu, tapi ini kan acara kajian dialog publik, para narasumber punya kompeten pada tema dialog ini, kami undang karena posisi jabatannya bukan karena bendera partainya" , duga Madun
"Memang sekarang sudah masuk tahun politik yang cuacanya makin panas, tapi kalau semua ini dikaitkan dengan rivalitas dalam politik saya khawatir bangsa ini akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang kerdil jiwa kebangsaan nya", pungkas Madun.
No comments:
Post a Comment