Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Nasipmu Kini Apa Artinya 3 Kolam Utama di Ibukota Majapahit

| Editor: Ahmat Zulfi | 06 September 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:19:49Z
Kolam Segaran - Kec Trowulan, Kab Mojokerto 


NEW JURNALIS - Ada 3 kolam utama dalam sistem kanal kota Majapahit : Kolam Segaran - Balong Dowo - Balong Bunder.

Pendahulu kita merancang itu semua sebagai bagian upayanya guna mengendalikan sistem tata air di wilayah itu, apabila kondisinya terganggu maka bisa dipastikan bahwa seluruh sistem tata air di kawasan tersebut akan juga terganggu.



Lihat pada Gambar : Perkiraan posisi saluran masuk ke Situs Kolam Segaran yang berasal dari Situs Balong Dowo dan Situs Balong Bunder berdasarkan “Rona Permukaan Tanah pada Foto Udara”.

Dalam teknologi hidrologi modern, diperkirakan fungsi dari Balong Bunder adalah sebagai kolam pengendapan kotoran yang bekerja berdasarkan gaya gravitasi dan putaran arus, sedangkan fungsi Balong Dowo adalah mirip bangunan terjun pada DAM modern yaitu mengontrol kecepatan aliran rencana.
 
Kolam Segaran secara khusus di desain sebagai : penampungan air (reservoar), bangunan pengendali banjir (flood control), irigasi lingkungan dan taman air Kerajaan Majapahit. Penelitian juga menunjukkan hadirnya kolam, kanal, saluran dan 18 DAM kuno di area ini mampu merubah karakter asli kawasan yang bersuhu panas menjadi lebih sejuk (humidity control system).

Yang jelas dan pasti , kolam segaran adalah reservoar atas dari kawasan hinterland (area perbukitan selatan) dengan system perpipaan bawah tanah / saluran tertutup dengan bukti pipa tembika dimusium Trowulan.

Benar ada kolam pengendapan yang harus terletak dijaringan pipa (inlet) diselatan yg kemudian tekanannya diatur (safety valve)berupa  'watu kambang'  diselatan segaran.

Konyol dan ironisnya kawasan selatan segaran (zona inti) kok malah diurug oleh Pemkab setempat , yg berakibat jaringan pipa (tembikar) bawah tanah adi pecah yang berakibat segaran jadi terganggu aliran dan debit airnya ,alias mengering kalau musim kemarau (bisa dibuktikan dilapangan ).

Ini baru satu sisik melik teknologi pengairan (hidrology) Mojopahit yang  bukti fisiknya ada di Bali , yaitu system pengairan SUBAK.

Secara teknis masih banyak teknologi yg harus dikaji sebagai pembelajaran teknologi leluhur seperti : 

1. Ratusan Umpak-Umpak dari batu lava, bagaimana cara mencetaknya ?

2. Rahasia kabut abadi yang terjadi didataran rendah kawasan Sooko & Trowulan.

3. Batu - batu  berlubang sebagai pengunci system struktur bangunan tahan gempa di sumur upas , masih perlu dikaji jika ketemu  batu pengait yg berfungsi sebagai sendi struktur.

4. Kecerdasan leluhur kita memfungsikan kanal-kanal sebagai system pertahanan ,penjelasannya harus disertai gambar lay out kawasan .

5. Analisis planologi kenapa dipilih Trowulan sebagai pusat kerajaan dibantaran Brantas merupakan SEBUAH PEMBUKTIAN  bahwa Mojopahit  adalah interaksi negeri BAHARI & PERTANIAN (Lokasi pedalaman tapi terakses lautan lewat  sungai Brantas).

Ini baru sebagian sisik melik teknologi leluhur yang BELUM DIKAJI sebagai referensi pembelajaran.

Jadi leluhur kita bukanlah bangsa ecek - ecek bin terbelakang yang  akibat dimarjinalkan oleh era kolonial setelah keruntuhan Mojopahit.

Ingat, Mojopahit kuat dan pernah menjadi imperium dunia karena menguasai perdagangan International yang dikenal sebagai jalur rempah, yang  diawal abad XIV MENGGANTIKAN JALUR SUTRA sebagai jalur darat yang lambat dan high-cost karena melewati kawasan bergunung ,celah tebing (khayber-pass).

Maka otomatis Mojopahit adalah perintis pelayaran LINTAS LAUTAN  yang sekaligus penemu navigasi perbintangan sehingga tahu ordinat Madagascar, Eropa bahkan sampai (mungkin) Amerika.

Ini belum system strategy geo-politik dalam HUBUNGAN BILATERAL ANTAR KERAJAAN KERAJAAN sehingga Mojopahit  mampu bekerja sama dalam perdagangan yang saling menguntungkan dan merupakan implementasi SOSIALISME , sama-sekali bukan kapitalisme apalagi imperialisme/penjajah.

Rasanya terlalu banyak sisik-melik yang harus DIKAJI dari kesejarahan leluhur kita. 

Dan tentunya tugas pemerintah daerah (kabupaten MoJokerto )  Propinsi Jawa timur juga  pusat untuk terus melindungi, melestarikan berikut memanfaatkan masterpieces  Cagar budaya warisan dunia ini sesuai UU CB no 11 th 2010  ,bukan malah merusak zona inti dan penyangga situs kolam segaran tersebut ( rencana membuat bangunan baru) dengan alasan meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Rahayu, Supriyadi Trowulan
founder Sanggar Bhagaskara Trowulan 
Ketua 2 Bid. Ekonomi Pendidikan dan Budaya (Madyantara ring Majapahit). 
----------------------------------------------
Diolah dari berbagai sumber.

Cq: Mr Presiden Joko Widodo 
Sahabat Nadiem Makarim 
Luhut Binsar Pandjaitan 
Sandiaga Salahuddin Uno 
Catrini Ari 
Adrian Perkasa 
Watty Yusman

No comments: