Endah Koeswantoro | Candi Brahu Colour Bubuk Kopi |
NEW JURNALIS - Pada kehidupan zaman sekarang ini, Kita mencoba mengenang sebuah legasi atau warisan dari seorang pelukis setelah Dia meninggal dunia di lupakan publik atau di kenangnya. Kalau melihat zaman dahulu pada kehidupan Pablo Picasso setelah kematianya selama 43 tahun lebih publik masih membicarakanya, membahas karya-karyanya seolah olah dia masih dialas puncak karirnya, karya-karyanya masih terjual mahal, salah satu ciri utama yang dikenang dari kebesaran pablo adalah Semangat untuk mencoba bentuk-bentuk ekspresi baru.
Ibunda Endah Koeswantoro| Lukisan Kesadaran Identitas Water Colour & Drawing - Tafrichy Jombang |
Bila ada pelukis sekarang selalu puas dan menganggap diri telah sampai pada puncaknya, sebagus apapun bakatnya akan menghasilkan karya-karya yang membosankan, bisakah kita menumbuhkan semangat kerja keras mencari bentuk-bentuk baru? dan tidak kenal henti ala picasso? ah, mungkin itu hanya ilusi ditengah-tengah kemalasan yang menyerang dan kebutuhan ekonomi.
Kalau sudah begini yang ada di benak kita adalah kata yang penting lukisan payu! Sing penting ikut pameran,hehehe. Untuk menghindari hasil karya yang membosankan kita perlu menumbuhkan semangat mencari bentuk-bentuk baru dan tak kenal henti dalam bersemangat kerja keras, salah satu bukti bentuk semangat adalah dipamerkan karya-karyanya.
F.R. Endah W, Kelepak Sayap Kain Perca, Sidoarjo |
Pada tahun ini 2023 kita mendengar berita meninggalnya beberapa pelukis indonesia diantaranya Djoko pekik- Jogjakarta, Najib Amrullah - Tuban dan pelukis - pelukis lain yang telah tiada dan karya-karyanya perlu di ramaikan dalam bentuk diskusi maupun bentuk tulisan untuk mengenang semangatnya dalam berkarya.
Kembali kepada menumbuhkan semangat, sekarang ini rentetan pagelaran kesenian lukis telah dilaksanakan di berbagai daerah Jatim diantaranya Pasuruhan, Malang, Jombang Bondowoso, Surabaya dan kini Mojokerto melaksanakan gelar karya yang bertajuk Sungging Adi Linuwih Ke 9 ini sebagai bukti bahwa teman-teman perupa punya semangat luar biasa dalam menggelar pameran.
Kini sungging adi Limuwih sudah menginjak angka 9 itu berarti pameran kawan-kawan komunitas ini sudah 9 kali dalam pertahun melakssanakan gelar rutinya yang di motori oleh N.Dyaz sebagai ketua panitia dan kawan" seniman mojokerto, pameran dilaksanakan di tempat yang sama yaitu di gedung serba guna Dusun Pohkecik-Dlanggu mojokerto, Melihat kondisi tempat dan lokasinya tidak menghalangi semangat teman-teman Komunitas menggelar pameran. Hal ini sepertinya mereka tidak perlu tempat mewah atau megah untuk gelar karya, Semangat kawan-kawan ini perlu di acungi jempol dan perlu datang untuk diapresiasi.
Akhir kata semoga Teman-Teman pameran sungging Adi Linuwih Ke 9 ini terus di kobarkan Api Semangatnya. Salam Merdeka!
Ede Supriyanto
(Pelukis Tinggal di Malang)
No comments:
Post a Comment