Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Khawatir AI Pengaruhi Kualitas Demokrasi

| Editor: Ahmat Zulfi | 01 December 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:18:34Z



NewJurnalis.com // Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku mengkhawatirkan perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sebab menurutnya, AI berpotensi memengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.  

"Demokrasi Indonesia itu sama dengan sistem demokrasi terbuka di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Tapi demokrasi dengan adanya intervensi AI ini, saya harus mengatakan kita harus sangat berhati-hati dalam hal keberlanjutan dan kualitas demokrasi," ujar Sri Mulyani dalam Indonesia-EU Investment Summit 2023 di Jakarta, Kamis (30/11/2023).



Menurut Sri Mulyani, AI mengelompokkan orang sesuai dengan preferensi masing-masing. Pengelompokkan itu misalnya berdasarkan kesukaan makanan atau bacaan tertentu. Nantinya, dengan teknologi digital ini akan tercipta kelompok-kelompok. 

"Teknologi digital ini membagi masyarakat berdasarkan preferensi mereka. Kecerdasan buatan sangat sistematis. Ada yang suka makanan termasuk dalam kelompok makanan, suka traveling akan masuk ke kelompok ini. Kita ini telah diatur secara sistematis oleh AI. Saya hanya bisa bertemu dengan orang-orang yang ada di klaster saya dan kemudian berdiskusi hanya di antara klaster saya," tutur Menkeu.


Sri Mulyani menyebut, pengelompokan ini berpotensi membuat masyarakat hanya bergerak dalam klusternya. Perbedaan akan semakin samar akibat adanya pengelompokkan akibat kecerdasan buatan. 

"Lalu diskusinya hanya bagi sebagian golongan tadi dan kita hanya merasa berbeda dengan orang yang lainnya. Mungkin orang yang biasanya satu kamar ternyata ada dalam klaster yang berbeda," tegasnya. **(Vin)

No comments: