Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Gempa Dahsyat M 7,5 Guncang Jepang hingga Picu Tsunami

| Editor: Margo Utomo | 02 January 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:18:15Z
Gempa bumi dahsyat magnitudo 7,5 mengguncang Jepang di hari pertama tahun 2024 pada Senin (1/1) hingga memicu gelombang tsunami. (REUTERS/KYODO)


NEWJURNALIS.COM - Gemba bumi berkekuatan magnitude 7,5 mengguncang negara Jepang pada senin 1 Januari 2024 gempa kuat itu menyebabkan otoritas Jepang mengeluarkan peringatan tsunami, para penduduk pun diminta untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi. 

Menurut United States geological survey Jepang memiliki data saismik paling padat dibandingkan negara lantas. Mengapa, Jepang menjadi negara yang paling sering mengalami gempa bumi wilayah Jepang? terletak di garis Ring of Fire atau wilayah yang memiliki banyak gunung berapi

Aktif sementara sebanyak 75% gunung berapi aktif terletak di sepanjang jalur Ring of Fire nah Ring of Fire sendiri merup pertemuan dari beberapa lempeng bumi ketika lempeng bumi bergerak dan bertabrakan. hal itu,akan menyebabkan gempa bumi yang perlu diwaspadai adalah, jika gempa bumi terjadi di bawah laut hal ini bisa berpotensi tsunami. Sayangnya, peneliti belum menemukan pola pergerakan lempeng bumi sehingga gempa bumi sulit diprediksi ditambah aktivitas vulkanik Gunung berapi juga menjadi salah satu pemicu gempa

Bumi terletak di Ring of Fire Jepang setiap tahun disebut mengalami hingga 2000 gempa. Jepang pun belajar dari berbagai sejarah gempa yang menghancurkan negaranya sehingga kini. Jepang menjadi negara yang paling siap menghadapi bencana gempa anak-anak. di Jepang pun sudah diajarkan pelatihan mitigasi gempa bumi sampai mereka dewasa latihan itu rutin dilakukan untuk memahami langkah yang harus diambil ketika gempa bumi, tak hanya itu banyak pula furnitur berukuran besar yang dibuat untuk menjadi tempat berlindung.

Saat gempa warga Jepang pun memperingati tanggal 19 november sebagai hari pencegahan bencana hari ini dimanfaatkan warga Jepang untuk mengisi stok makanan dan tas siaga bencana mereka


No comments: