Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Antara Soesilo Toer, Pramudya Ananta Tour dan Pelukis Gumelar Tahanan Politik Asal Cirebon

| Editor: Ahmat Zulfi | 02 March 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:17:43Z
 Antara Soesilo Toer, Pramudya Ananta Tour / Dokpri


NEW JURNALIS - Sabtu, 2 Maret 2024,Kami dari warta newjurnalis.com berkunjung kediamannya yang berada di Jl. Sumbawa no 40 Jetis Kota Blora Jawa Tengah. 


Terlihat dari luar di balik pagar besi dengan cat berwarna hitam yang masih tertutup kira kira 09.00 WIB duduk di teras depan rumah sesosok pria yang sudah tidak muda lagi dengan berpenampilan sederhana menyambut hangat kedatangan kami dan mempersilahkan masuk ke dalam rumahnya (Di rumah masa kecil Pramoedya).


Pria itu bernama Soesilo Toer atau lebih akrab di panggil mbah Soes. Tidak banyak yang tahu bahwa pria ini menguasai berbagai bahasa asing di antaranya bahasa Jerman, Belanda, Inggris dan Rusia. Adik kandung dari Pramoedya Ananta Toer sastrawan Indonesia bergelar master lulusan university patrice lumumba dan doktor di bidang politik dan ekonomi institut perekonomian rakyat Plekhanov University Uni Soviet.


Karya karya legendaris terbaik dari Pramoedya di antaranya adalah Bumi Manusia, Rumah Kaca, Anak Semua Bangsa dsb. Kurang lebih 50 karya dari Pramoedya sudah di terjemahkan ke dalam 42 bahasa. Setelah sepeninggalan kakak kandungnya Pramoedya Ananta Toer 30 - April -2006, Soes mendirikan perpustakaan yang sekarang di kenal dengan nama PATABA yang berada di Jln Sumbawa 40.


"Saya memberikan nama PATABA itu mas ada singkatanya, PATABA itu adalah Pramoedya Ananta Tour Anak Blora Asli dan PATABA ini mencakup tentang budaya dan lingkungan hidup," Tegas pria kelahiran Blora, 17 - Februari - 1937.


Di tengah kesuksesannya pada waktu itu, Soes juga mempunyai seorang teman pelukis dari Cirebon saat tinggal di Bekasi dia juga teman dari Pramoedya kakak kandungnya. 


kode huruf  L berarti Literasi Berbagai prinsip beliau di tunjukkan dengan kode di tangan beliau


"Nama temen saya yang pelukis itu mas, adalah Gumelar dari Cirebon, dia termasuk tahanan politik bersama kakak saya Pram di pulau Buru, Pram bebas tahun 1979 dan Gumelar bebas tahun 1978," Ungkapnya. 


Setelah bebas dari tahanan politik akhirnya di tahun itu juga Gumelar menggelar pameran tunggal dengan berbagai karya karyanya di daerah Kelapa Gading Jakarta. Karena hubungan persahabatannya yang baik Gumelar sampai memberikan karya lukisnya kepada Soesilo.


"Gumelar itu mas, saat menggelar pameran lukisan tunggalnya karena berkat bantuan Om nya juga, waktu itu dia di kasih uang kira kira Rp 500.000," Sembari tersenyum Soes mengungkapkan kenangannya bersama Gumelar. Soesilo Toer juga di kenal sebagai penulis,ini bisa di lihat dari karya karya diantaranya yang berjudul Dunia Samin, Republik Jalan Ketiga, Anak Bungsu, Pentalogi Pram dsb. 


Di usianya ke 87 Mbah Soes masih diberikan ingatan yang jelas, berbicaranya dengan penuh semangat, Ada banyak hal yang masih perlu kami dapatkan karena berbagai pengalaman pengalaman berharga dari beliau namun,karena keterbatasan waktu kami tutup dan berpamitan. 

No comments: