Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Bantu Tekan Laju Inflasi, Pemprov Kalteng Buka 6 Pasar Murah di Murung Raya

| Editor: Ahmat Zulfi | 21 March 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:17:23Z

 


NEWJURNALIS | MURUNG RAYA – Kondisi perekonomian yang saat ini yang terus menyulitkan daya beli masyarakat, kini terjadi di seluruh wilayah di Provinsi Kalimatan Tengah, khususnya di Kabupaten Murung Raya (Mura). Hal ini menjadi perhatian serius Gubernur Kalimatan Tengah H Sugianto Sabran dengan membuka Pasar Murah untuk komoditi beras guna menekan lajunya inflasi dengan memberikan subsidi harga.

Gubernur Kalteng yang di wakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H Nuryakin mengatakan, Pasar Murah ini merupakan realisasi dari program Kalteng Berbagi Berkah dan Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kalimantan Tengah Tahun 2024.

“Pasar Murah ini bekerjasama dengan Pemda Murung Raya, ada sedikitnya 6 (enam) titik lokasi, selama dua hari pelaksanaan sejak kemarin 18 Maret sampai hari ini,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng ini, Selasa (19/3/2024).

Seperti diketahui kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelurahan Muara Tuhup, Desa Laung 2, Kelurahan Muara Laung, Kelurahan Beriwit, Desa Mangkahui, Kecamatan Tanah Siang Selatan.

“Untuk harga normal beras yang kita sediakan ini seharga Rp 175.000 per 10 kg, namun karena ini program untuk mengendalikan inflasi maka Pemerintah Provinsi Kalteng memberikan subsidi sebesar Rp 155.000 per 10 kilonya. Sehingga harga jual yang kita berikan kepada masyarakat Rp 20.000 per 10 kilonya,” ungkap putra daerah asli Murung Raya ini lagi.

Sementara Pemda Mura melalui Pj Bupati Murung Raya Dr Drs Hermon Msi yang turut mendapingi langsung kegiatan Pasar Murah ini berterima kasih dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh mayoritas masyarakatnya.

“Kegiatan yang sangat membahagikan masyarakat Murung Raya di tengah kondisi ekonomi saat ini terlebih di bulan yang penuh berkah,” ujar Hermon.

Pj Bupati berharap kondisi inflasi beberapa komoditi saat ini tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga menambah kesulitan masyarakat kita, tandasnya. (Fahriadi)

No comments: