Pupuk Organik Menjadi Kebutuhan Alternatif Para Petani

Eko Rafiridho Agen Distributor Pupuk Organik Produksi PT Empat Lima Nuswantoro- Gresik Jawa Timur Indonesia.

NEWJURNALIS | Mojokerto, 25 Maret 2024. Karena mahal dan terkadang sulit untuk mendapatkan pupuk kimia yang selama ini terjadi maka dengan munculnya pupuk organik sangat membantu kebutuhan petani akan pupuk,selain pupuk organik harganya lebih murah dan sekarang ini bisa didapatnya dengan mudah meski pupuk organik adalah non subsidi.

Pupuk organik produksi PT Empat Lima Nuswantoro Gresik menyediakan 3 jenis pupuk yang sudah teruji dan mendapatkan sertifikat standart, uji mutu dan uji lingkungan yang berarti keberadaan produk pupuk organik ini bisa digunakan dengan aman.

Terutama untuk tanaman Padi,Jagung dan Tebu. Seperti pengiriman ke Bondowoso untuk lahan kopi, ke Nganjuk untuk lahan tanaman bawang merah dan bawang putih, untuk percontohan di Lamongan di wilayah Mada , Mantub dan Samben, untuk percontohan di Mojokerto di daerah Simongagrek Kecamatan Dawar Blandong sudah lima kali tanam hasilnya sangat subur dan memuaskan.

3 jenis pupuk organik produksi PT Empat Lima Nuswantoro Gresik adalah ber merk Mahkota Sawit, SP 36,Phoska dan NPK yaitu Nutrisi Penambah Kualitas sebagai pupuk penyubur dan pembenah tanah.

Saat ini masyarakat petani sudah tidak ragu lagi untuk menggunakan pupuk organik non subsisi yang berkualitas dengan harga murah.

Eko mengatakan bahwa ketertarikannya untuk berbisnis pupuk organik non subsidi ini karena selama ini para petani sering kesulitan mendapatkan pupuk yang sesuai dengan luas tanah garapan mereka, tentu saja mempengaruhi jumlah tonase hasil panen.Dan saya bisa membantu para petani untuk bisa mendapatkan pupuk organik dengan harga murah dan terjangkau.

Eko telah membuka usaha di kediamannya "Toko Rafiridho" Dusun Kangkungan rt 10 rw 03 Desa Kemantren Gedeg Mojokerto.

 Pupuk organik non subsidi yang sudah ber SNI ini pendistribusiannya sudah mulai melangkah ke luar pulau seperti Sumatera Kalimantan dan Bali yang Distributor se Indonesia dipegang oleh H. Hasan Bisri dari Lamongan Jawa Timur. Yang di support KOGARTAP III dan PUSKOPAL KOARMADA II Surabaya.