Ketua Harian Maha Wihara Majapahit Bersama Musisi dan Perupa Mojokerto. |
NEW JURNALIS - Dalam kutipan resmi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Peringatan Hari Raya Waisak pertama kali di selenggarakan di Candi Borobudur tahun 1929 yang di cetuskan oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda.
Pada tahun ini tepatnya tanggal 23 - Mei - 2024 bagi saudara kita sebangsa setanah air beragama Budha yang berada di wilayah Mojokerto dan sekitarnya telah merayakan Tri Suci Waisak di Maha Wihara Majapahit atau yang di kenal dengan Wihara Budha Tidur.
"Acara di gelar malam hari tepat jam 19.00 WIB di hadiri oleh Bupati Mojokerto, Kodim, Polsek beserta jajaran semuanya hingga para tamu undangan," Ungkap Gede selaku ketua harian Maha Wihara Majapahit.
Ketua Harian Maha Wihara Majapahit (Gede) Bersama Perupa Priyok Dinasty dkk. |
Serangkaian kegiatan sebelum acara inti di mulai ada berbagai macam kegiatan di antaranya ada program kegiatan seputar Kesehatan, Donor Darah hingga seni dan budaya. Ini terbukti dengan hadirnya para Musisi Biola serta Perupa Mojokerto yang ikut andil dalam memeriahkan Hari Raya Waisak tsb.
Dengan berbagai macam gaya aliran para Perupa Mojokerto beraksi melukis bersama di halaman Maha Wihara Budha Tidur, Warna warni yang di goreskan para perupa seakan mewakili serta memberikan suasana lebih semarak kemeriahan cinta kasih dalam perayaan itu sendiri.
Dalam Aksinya Musisi Biola (Heri) dan Perupa Mojokerto di Halaman Maha Wihara Majapahit. |
"Puji syukur ada beberapa karya lukisan teman yang laku terjual bahkan ada beberapa tamu dari Surabaya hingga dari manca negara di antaranya dari India, Thailand yang menanyakan nomor telepon perupa untuk bernegoisasi selanjutnya," Tandas Priyok Dinasty perupa senior Mojokerto. (DennyAr)
No comments:
Post a Comment