NEWJURNALIS | Sulawesi Tenggara - Siswi SMP Negeri 2 Maligano mengirim surat kepada Jokowi, mengungkapkan kekhawatiran tentang fasilitas sekolah yang kurang memadai. Mereka berharap pembangunan fasilitas yang lebih baik dapat segera direalisasikan, terutama setelah legalitas tanah sekolah diperoleh. Tahun 2024 diharapkan menjadi awal pembangunan yang lebih lengkap untuk mendukung proses belajar mengajar.
Sekolah SMP Negeri 2 Maligano mengalami kekurangan fasilitas yang berdampak pada proses belajar mengajar. Harapan untuk pembangunan fasilitas baru semakin mendekati kenyataan setelah legalitas tanah jelas.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi sekolah dan teman-teman saya karena tidak bisa bersekolah dengan layak karena fasilitasnya sangat kurang dan bangunanya pun sudah mau roboh,” ujar Rahma.
Fasilitas yang tidak memadai menghambat kegiatan belajar siswa, terutama saat cuaca buruk. Atap bocor dan genangan air sering menjadi masalah di sekolah. Legalitas tanah yang jelas menjadi langkah awal untuk perbaikan fasilitas sekolah. Kerja sama dengan pemerintah daerah sangat penting dalam proses ini.
Tahun 2023 diharapkan menjadi titik balik bagi SMP Negeri 2 Maligano. Anggaran untuk pembangunan fasilitas sekolah sudah diminta untuk segera direalisasikan. Pembangunan di tahun 2024 akan dimulai dengan harapan mendapatkan dana dari berbagai sumber, termasuk e-balai pembangunan. Meskipun ada kekurangan ruang dan fasilitas, prioritas tetap pada ruang kelas dan WC.
Kekurangan yang ada mencakup ruang guru dan kepala sekolah, yang berpengaruh pada proses pendidikan. Keseimbangan antara ruang belajar dan administrasi sangat diperlukan. Fokus utama saat ini adalah menyelesaikan pembangunan ruang kelas sebanyak tiga RKB untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Pentingnya mengandalkan data dan fakta dalam proses pembangunan agar informasi yang disampaikan akurat. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proyek yang sedang berjalan.
No comments:
Post a Comment