Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Eks Ketua LMND NTB Kritisi Tata Kelola RSUD NTB yang Dinilai Tidak Sehat

| Editor: Ahmat Zulfi | 19 February 2024 | Last Updated 2025-02-18T20:07:35Z


Lombok - NTB |  Mantan Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) NTB, Rohman Rofiki, turut angkat bicara terkait permasalahan tata kelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB yang saat ini menjadi sorotan. Ia menilai kondisi keuangan rumah sakit semakin tidak sehat akibat kelebihan belanja, tumpukan utang, dan buruknya sistem klaim BPJS yang mengganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.


"Situasi ini bukan hanya soal angka, tetapi menyangkut layanan kesehatan yang seharusnya menjadi hak dasar masyarakat. Jika tata kelola terus bermasalah, maka pasien yang akan dirugikan," tegas Rohman Rofiki dalam pernyataannya.


Diketahui, RSUD NTB mengalami kelebihan belanja yang mencapai ratusan miliar rupiah, dengan piutang BPJS yang belum dibayarkan sekitar Rp 55 miliar. Namun, angka tersebut masih jauh dari total utang yang ditaksir mencapai Rp 143 miliar. Bahkan, untuk menutupi defisit, pihak rumah sakit berencana mengajukan pinjaman bank senilai Rp 100 miliar.


Rohman menilai langkah tersebut hanya akan memperburuk kondisi rumah sakit ke depannya. "Bukannya menyelesaikan masalah, justru menumpuk utang baru di atas utang lama. Harus ada audit menyeluruh agar penggunaan anggaran lebih transparan dan akuntabel," tambahnya.


Selain itu, ia juga mempertanyakan efektivitas kerja sama operasi (KSO) yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya beban keuangan RSUD NTB. "Jika pola kerja sama ini justru merugikan rumah sakit, maka harus segera dievaluasi. Jangan sampai masyarakat yang akhirnya menjadi korban dari kebijakan yang tidak tepat," tegasnya.


Sebagai mantan aktivis mahasiswa yang kerap menyuarakan isu-isu sosial, Rohman mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah strategis guna menyelamatkan tata kelola rumah sakit. Ia menekankan bahwa pelayanan kesehatan adalah hak rakyat yang tidak boleh dikorbankan akibat kesalahan manajerial.


"Jika tata kelola tidak segera diperbaiki, maka jangan heran jika kepercayaan publik terhadap RSUD NTB semakin menurun. Sudah saatnya ada perubahan yang nyata demi pelayanan kesehatan yang lebih baik," pungkasnya.


Dimuat oleh : Deni AH

No comments: